Breaking News
Loading...

Friday 9 June 2017

Faktor Penyebab Kematian Pada Burayak Ikan Cupang Yang Baru Menetas


Saat-saat tersulit ketika ingin membudidayakan ikan cupang atau Betta splendens ini adalah pada saat burayak ikan cupang baru menetas. Dan disini saya berbicara mengenai penyebab kematian pada buarayak ikan cupang baik pada ikan cupang aduan maupun ikan cupang hias. Walaupun secara penanganan sedikit berbeda antara ikan cupang aduan dan ikan cupang hias namun memiliki tujuan yang sama !! yaitu meminimalisir kegagalan pada saat ikan cupang baru menetas.


Lalu apa yang menjadi penyebab kematian pada burayak ikan cupang !


Selain berbicara penyebab kematian pada burayak ikan cupang, disini saya juga akan membahas tentang cara efektif untuk menghindari kematian pada burayak ikan cupang.

Penggemar ikan cupang makin hari semakin menjadi-jadi, namun tidak banyak pula penggemar ikan cupang aduan yang ahli dalam berbudidaya. Sebagian dari mereka masih sangat kesulitan untuk membudidayakan ikan yang legendaris ini, baik dari penanganan kesehatan, sampai ke tahap pembudidayaan, Karena sebagian besar para hobies ikan cupang masih bergantung pada sumberdaya alam, seperti pakan alami yang berupa, cuk, kutu air, cacing sutra dll.

Untuk itu kita harus sedikit lebih kreatif agar sumberdaya alam tidak lagi menjadi satu-satunya andalan ketika ingin membudidayakan ikan cupang.


Penyebab kematian pada burayak ikan cupang


Jika berbicara tentang penyebabnya maka akan banyak sekali faktor yang meliputi hal tersebut, baik dari kondisi iklim, sumber makanan, faktor indukan dan lain sebagainya. Untuk itu kita perlu sedikit lebih cermat untuk menghindari kematian pada burayak ikan cupang saat burayak ikan cupang baru menetas.

Di bawah ini adalah faktor-faktor yang sering terjadi, yang memungkinkan burayak ikan cupang mengalami kematian.


1. Faktor sumber pakan yang tersedia


Sebelumnya saya sudah menjelaskan tentang hal ini, banyak para hobies ikan cupang yang masih bergantung pada sumber pakan dari alam, seperti kutu air, cacing sutra, dan cuk. Tiga jenis pakan tersebut adalah yang biasa digunakan untuk burayak ikan cupang yang sudah mencapai 10-hari ke atas.
Jika sumber pakan tersebut sulit untuk ditemukan maka satu-satunya cara adalah dengan menggunakan sumber daya pakan buatan yang bisa anda dapatkan dengan cara membeli atau mendapatkannya dari cara membudidayakan pakan tersebut.


A. Daun Pisang

Daun pisang adalah cara alternatif yang sering digunakan oleh sebagian besar para hobies ikan cupang untuk memberikan pakan ketika sumber pakan sudah sulit untuk ditemukan. Secara ilmiah pembusukan yang disebabkan oleh dedaunan atau akar-akaran akan menimbulkan sejumlah reaksi, seperti timbulnya bakteri, jamur, cacing, kutu air, bibit kumbang, dan lain sebagainya, dan hal ini dapat di manfaatkan oleh sebagian besar para hobies ikan cupang untuk memenuhi kebutuhan pakan burayak ikan cupang.

Hal ini cukup efektif, karena burayak ikan cupang hanya mampu memakan makanan yang sesuai dengan besar mulut pada burayak ikan cupang. pemberiannya pun cukup mudah, hanya meletakkan daun pisang pada kolam yang berisi burayak ikan cupang.

Namun yang lebih efektif untuk dilakukan yaitu dengan cara merendam terlebih dahulu batang daun pisang yang sudah di potong-potong menjadi beberapa bagian lalu merendamnya di dalam wadah atau ember, biarkan selama 7 hari, kemudian akan mulai terlihat plankton-plankton kecil yang sangat banyak jumlahnya, dan kemudian dapat diberikan kepada buarayak-burayak ikan cupang aduan dengan cara menggunakan sendok sebagai sarana pemberian pakan.

Jadi anda bisa mempersiapkannya jauh sebelum burayak tersebut menetas, jadi sesuaikan dengan kondisi waktu yang anda alami.


B. Artemia

Jenis pakan alternatif ini sangatlah efesien dan dapat membantu proses pertumbuhan burayak ikan cupang menjadi jauh lebih cepat, namun jenis pakan ini hanya bisa di dapat dengan cara membeli, dan ini adalah cara alternatif ketika sumber pakan sangat sulit untuk ditemukan. Namun ketika burayak ikan cupang sudah mampu memakan jenis pakan yang lebih besar, saya rasa hal ini bisa di stop untuk memberikan pakan artemia ini.

Dua pakan alternatif tersebut sudah cukup untuk meminimalisir kematian pada burayak ikan cupang pada saat pakan alami sangat sulit untuk ditemukan. Dan untuk mendapatkannya pun sangat mudah untuk ditemukan. Hal ini dapat meminimalisir kegagalan atau kematian pada burayak ikan cupang hingga 80%.


2. Perubahan iklim yang Extreme


Biasanya yang sering terkena dampak dari cuaca yang Extreme adalah penempatan wadah pembudidayaan yang berada di pekarangan rumah yang terbuka, tentu hal ini sangat sulit untuk di hindarkan apalagi wadah pembudidayaannya menggunakan bak semen.

Dan penangannya bisa dilakukan dengan cara memberikan gambir pada wadah pembudidayaan, gambir akan berguna untuk menghangatkan lubuk ketika musim hujan. Hal ini akan menghindarkan dari kematian pada burayak ikan cupang akibat iklim yang berubah-ubah atau selalu turun hujan.

Dan pemberiannya bisa disesuaikan dengan jumlah air pada wadah pembudidayaan. Dan usahakan wadah tempat pembudidayaan haruslah mendapatkan cahaya sinar matahari yang cukup, kurangnya cahaya sinar matahari akan mengakibatkan pertumbuhan jamur pada wadah atau bak pembudidayaan, tentunya hal ini akan mengakibatkan burayak ikan cupang mengalami kematian secara keseluruhan dan sulit untuk di obati.


3. Kesalahan pada saat pemberian pakan pada buarayak ikan cupang


Kesalahan pada saat pemberian pakan pada buarayak ikan cupang aduan sangat sering terjadi, pakan yang diberikan secara berlebihan akan mengakibatkan kekeruhan pada air, hal ini akan mengurangi jumlah oksigen dalam air, tentunya akan memicu kematian pada burayak ikan cupang.

Berikan pakan secukupnya, seperti kuning telur yang diberikan pada saat usia burayak mencapai 4-7 hari. Batasi pemberian pakan, berikan pakan kuning telur rebus 1 kali/sehari, dan di lanjutkan di jam yang sama.

Pemberian pakan haruslah disesuaikan dengan kondisi air, dan jumlah burayak yang menetas.


Hal-hal yang sudah saya jelaskan di atas adalah hal yang paling sering terjadi dan di alami sebagian besar para hobies ikan cupang, untuk itu kurang lebihnya saya mohon maaf, jika ada yang kurang paham silahkan bertanya, atau silahkan merequest tentang seluk beluk ikan cupang lainnya yang kemudian akan di angkat menjadi sebuah artikel disini.

Artikel Terkait