Breaking News
Loading...

Wednesday 8 March 2017

Pendidikan Seks Untuk Anak

Pentingnya Pendidikan Seks Untuk Anak

Pentingnya Pendidikan Seks Untuk Anak - Anak-anak dan remaja sangat rentan terhadap informasi yang salah mengenai hubungan seks, jika anak-anak dan remaja tidak mendapatkan pendidikan seks yang sepatutnya di ketahui dengan baik, maka anak-anak dan remaja akan termakan oleh asumsi mitos-mitos tentang seks yang tidak benar.

Informasi tentang seks seharusnya didapatkan langsung dari para orang tua yang memiliki kasih sayang yang lebih besar dan perhatian yang khusus terhadap anak-anak sehingga lebih mudah untuk menjelaskan apa yang di maksud dengan seks dan dampak buruk dari seks bebas.

Informasi yang diberikan langsung dari para orang tua akan jauh lebih baik, dibandingkan dengan informasi tentang seks yang akan di cari tahu sendiri oleh para anak dan remaja.

Seks adalah hal yang pasti akan di lakukan oleh setiap orang, maka sebaiknya para orang tua tidak malu dan ragu untuk memberikan sebuah informasi dan pembelajaran mengenai seks.

Hal ini memang tidak bisa di pungkiri, masalah seks masih dianggap tabu untuk dibicarakan di depan anak apalagi untuk mengajarkannya kepada anak.

Namun pada kenyataannya sudah banyak yang terjadi kasus eksploitasi seks pada anak-anak di bawah umur yang begitu banyak menyita perhatian, dan menjadi sebuah kasus yang luar biasa.

Menurut Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi, dalam pernyataannya pernah terjadi kasus yang luar biasa tentang pemerkosaan yang terjadi sebanyak enam orang anak di bawah umur dengan satu pelaku.

Hasil survey Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks di luar nikah.
Angka yang sangat memprihatinkan di negeri yang cukup menjunjung tinggi nilai moral. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Penyebabnya karena kurangnya pendidikan seks kepada anak dan remaja.



Manfaat Tentang Pendidikan Seks pada anak Sejak Dini


Manfaat Tentang Pendidikan Seks Sejak Dini


Pengetahuan mengenai seks sejak dini akan memberikan gambaran yang jelas dan benar kepada anak-anak dan remaja. Para orang tua harus memberikan gambaran yang jelas dan benar mengenai seks , maka anak-anak tidak lagi akan mencari tahu tentang makna dan arti dari sebuah hubungan seks dari sumber-sumber yang tidak tepat yang malah akan memberikan asumsi yang buruk kepada anak dan remaja.


Di bawah ini adalah hal-hal yang wajib kita lakukan sebagai orangtua.


Mencegah hubungan seks di usia muda

Pengetahuan seks yang sudah diberikan sejak usia muda akan membuka wawasan bagi anak tentang bahayanya melakukan hubungan seks di usia yang terlalu muda. Tentang bahayanya seks yang tidak dilakukan secara benar akan membuat anak berpikir berulang kali untuk melakukan sebuah hubungan seks sebelum menikah atau di usia muda.

Orangtua perlu memberikan penjelasan tentang resiko-resiko yang akan terjadi mengenai hubungan seks di usia muda, mulai dari penyakit organ reproduksi, hingga resiko terjadinya kehamilan yang bisa mengganggu masa depan si anak.


Mencegah terjadinya pelecehan seksual

Seorang anak yang sudah diberi pendidikan seksual, tentunya akan mampu membedakan tindakan seksual yang tidak boleh dilakukan pada dirinya.

Begitu pula sebaliknya, seorang anak yang sama sekali tidak diberi pengetahuan mengenai seks akan menganggap tindakan seksual yang salah pada dirinya adalah sesuatu hal yang wajar yang akan terjadi pada setiap orang. Tentunya hal ini harus kita cegah sebelum hal ini akan di salah artikan oleh anak.


Mencegah rasa ingin tahu yang berlebihan

Sesuatu yang ditutup-tutupi justru akan menimbulkan rasa ke ingin tahuan yang berlebihan. Jika rasa ingin tahu ini sudah memuncak, maka seorang anak akan melakukan berbagai cara untuk mengetahuinya. Begitu pula dengan seks, semakin ditutupi, maka seorang anak dengan sembunyi-sembunyi akan mencari tahu.

Misalnya dengan mengunjungi situs-situs porno lalu menonton video porno tersebut, atau membaca majalah dewasa yang di dalam terdapat sebuah gambar dan tulisan yang akan memicu si anak untuk melakukan sebuah hubungan seks diluar nikah. Tentunya hal ini akan membahayakan pola pikir anak, sebab bisa saja ia mendapatkan pengertian yang keliru mengenai seks.



Tips Dalam Memberikan Pendidikan Seks kepada anak

Tips Memberikan Pendidikan Seks kepada anak


Mengingat begitu besarnya manfaat pendidikan seks pada anak, maka orangtua perlu melakukan pendidikan ini sejak dini. Lalu kapan waktu yang tepat untuk memberikan Pendidikan seks pada anak !! sebaiknya pendidikan seks diberikan pada anak dimulai sejak  anak berusia 2 tahun dan dilanjutkan setahap demi setahap hingga anak mencapai usia 17 tahun. Berikut ini adalah beberapa tips untuk memberikan pendidikan tentang seks kepada anak-anak.


Peran serta kedua orangtua

Pendidikan seks tidak hanya menjadi tanggung jawab seorang ibu, seorang ayah pun harus berperan serta di dalamnya. Anak laki-laki sebaiknya menerima pendidikan seks dari ayahnya dan untuk anak perempuan sebaiknya menerima pendidikan seks dari ibunya.


Sampaikan sesuai umurnya

Tentu saja dalam menyampaikan pendidikan seks orangtua harus menyesuaikan dengan usia anak, Pada anak-anak yang berusia muda, sampaikan dengan bahasa yang mudah ditangkap dan sangat jelas. Misalnya saja, beritahukan kepada anak agar melarang siapapun selain kedua orangtuanya untuk menyentuh organ intimnya.


Melakukan pengawasan

Tak sekedar melakukan pendidikan seks saja, orangtua juga perlu mengawasi perkembangan seks pada anak. Misalnya saja, orangtua perlu mengetahui kapan anaknya mendapatkan menstruasi yang pertama kali, atau untuk anak laki-laki mengalami mimpi basah yang pertama kali, atau masturbasi yang pertama kali.

Pemantauan ini bisa dilakukan dengan menjalin komunikasi yang akrab dengan anak sehingga anak menjadi lebih terbuka dengan orangtuanya, dan dapat menceritakan apapun yang terjadi pada anak.

Nah, itulah beberapa manfaat penting tentang pendidikan seks untuk anak dan beberapa tips dalam memberikan pendidikan ini. Semoga informasi ini dapat bermanfaat khususnya bagi para orangtua.

Artikel Terkait